Wednesday, August 1, 2007

London!

Big Ben

London.. kota yang aku impikan sejak zaman kuliah, pernah mimpi untuk bisa dapat beasiswa ke kota kosmopolitan ini. Apalagi kalau dengar cerita dosen atau orang-orang yang pernah kuliah disana, semangat mau kuliah disana semakin besar. Namun, bukan bangku kuliah yang akhirnya bawa aku ke London melainkan kekasih hati... Jadilah kita berangkat ke London walaupun hanya menginap semalam. 


Tuesday, June 12, 2007

Jenewa - Pemberhentian terakhir di Swiss

Lake Geneva dengan JET d'LEAU

2 minggu sudah kita di Swiss, honeymoon ala ala nya cukup sudah, saatnya ke Prancis ketemu keluarga dan teman-teman disana untuk yang pertama kalinya. Tapi, ini kereta transit di Geneva lho, yaudah kita manfaatin deh sedikit waktu jalan di Geneva sebelum lanjut ke Prancis. 


Geneva terkenal dengan markas kantor-kantor PBB nya. Sejak zaman SD dulu aku sudah mendengar nama Jenewa di pelajaran sekolah. Dari dulu, aku percaya negara yang tak memiliki militer ini begitu nyaman dan damai dengan alam yang begitu indah. Dan selama 2 minggu di Swiss aku dapat merasakannya.. 

Geneva berbatasan langsung dengan Prancis karna itulah di Geneva kita akan melihat semua sign dalam bahasa Prancis bukan dalam bahasa Jerman seperti di Zurich, Bern, Basel dan Winterthur. Penduduk Geneva menggunakan bahasa Prancis. 




Dari stasiun kereta kita berjalan menyusuri jalanan Geneva menuju danau. Sebelum tiba di danau, kita mendapati sebuah sungai yang seperti biasa super jernih, sungai Rhone namanya, ada sebuah pulau mungil ditengahnya dan terdapat beberapa jembatan. Bangunan sisi kiri kanan sungai ini terlihat apik rapi. Di ujung sungai kita bertemu danau Geneva, jauh di tengah danau terlihat air mancur yang besar sekali JET d'LEAU.  Kita terus berjalan santai menyusuri taman di pinggiran danau, menyusuri lorong-lorong kecil di seberang dan kembali lagi ke taman di tepi danau. 
















Danau Geneva ini besar sekali, bentuknya seperti bulan sabit dan terbagi ke 2 negara Swiss dan Prancis. Itulah mengapa beberapa kota besar lainnya di Swiss seperti Lausanne dan Montreux juga memiliki danau ini dan di Prancis salah satu kota yang memiliki danau ini adalah Thonon. Danau ini merupakan hulu dari Sungai Rhone yang mengalir hingga ke Prancis dan berhujung di laut Mediterania.

























3 jam transit di Geneva tidak banyak yang bisa kita kunjungi, itulah mengapa kita hanya berjalan santai di pinggiran danau dan tak terlalu jauh dari stasiun. Geneva menjadi perhentian terakhir kita di Swiss, dan Swiss berhasil membuatku terpesona akan keindahan alamnya. 


xoxoxoxoxoxoxoxo

Monday, June 11, 2007

2 minggu dirumah sahabat - Winterthur

Market aka Pasar/Pajak/Pekan

Selama 2 minggu di Swiss kami nginap di rumah seorang sahabat yang sekaligus menjadi orang yang menjamin keberadaanku selama di Swiss. Oliver, dengan surat undangan dan jaminan darinya ke Kedutaan Swiss di Indonesia, aku bisa mendapatkan Visa Swiss. Yah, berhubung Swiss belum bergabung dengan Schengen Country maka harus apply visa terpisah dari Visa Schengen. Sementara Visa Schengen aku sudah dapat dari kedutaan Prancis sewaktu mendaftarkan pernikahan kami disana. 

Berg am Irchel, menikmati suasana pedesaan Swiss

Kantor PanEco di Berg am Irchel

Berg am Irchel adalah sebuah desa kecil di Swiss yang tidak jauh dari Winterthur, jarak tempuh lebih kurang setengah jam dengan mobil atau bus. Di desa ini terdapat Kantor Pan-Eco, tempat Patrice bekerja. Inilah alasan mengapa kami landing di Swiss terlebih dahulu bukan di Prancis, karna Patrice harus siapkan semua laporan pekerjaannya selama di Indonesia terlebih dahulu baru kita bisa santai, sekalian izin minta cuti 2 bulan karna mau bertemu keluarga dan teman di Prancis, dibarengi honeymoon! Iya ini baru sempat honeymoon, soalnya waktu abis nikah tahun lalu kita langsung kembali kerja ke Aceh. 

Sunday, June 10, 2007

Mengunjungi teman di Basel


Di Basel kita menginap satu malam di rumah teman, Eliane dan Yoyok. Eliane orang Basel dan Yoyok orang Indonesia. Namun sayang, kita hanya bertemu Eliane karna Yoyok baru aja pulang beberapa hari lalu ke Indonesia untuk mempersiapkan resepsi pernikahan mereka di Medan. Eli dan Yoyok baru saja menikah di Swiss enam bulan yang lalu. 

Hujan salju di Jungfrau



Tak cukup sekali saja rasanya main-main di salju. Maka kali ini kami akan coba bermain salju di Jungfraujoch. Jungfraujoch berada di pegunungan alpen kawasan Bernese Oberland, di bagian selatan ibukota swiss, Bern. Dari Zurich kami naik kereta ke Interlaken via Bern sekitar 2 jam. Interlaken adalah kota wisata terbesar di wilayah Jungfrau dan merupakan titik awal perjalanan menuju Jungfraujoch. Kotanya tidak terlalu besar memiliki 2 danau, Spienz dan Thun, karna itulah dinamakan Interlaken dan pemandangan pegunungannya luar biasa! 

Saturday, June 9, 2007

Panorama Zurich dari Üetliberg dan Felsenegg


Selama di Swiss, beberapa kali kita memenuhi undangan teman Patrice yang ingin bertemu dengan kita berdua. Ada yang sekedar ngajak makan bersama, ada juga yang sampai ngajak kita jalan-jalan. Seperti Thomas, dia ngajak kita makan siang bersama keluarganya di sebuah restaurant di Zurich, anaknya perempuan kembar. Selesai makan siang, singgah sebentar ke apartment mereka dan perjalanan kami pun dimulai..

Friday, June 8, 2007

Bern, kota abad pertengahan yang cantik

Pemandangan kota tua Bern dari Nydeggbrükke
Hari ini kita coba jelajah ibukota dari negara yang uda hampir 2 minggu ini kita kunjungi. BERN.. inilah ibukota Swiss yang menawan ini. Dengan kereta selama 1 jam perjalanan dari Zurich kita akan tiba di Bern. 

Monday, June 4, 2007

Pesona Luzern

Chapel Bridge

Pertama lihat Luzern atau Lucerne dalam bahasa Inggris, sewaktu kita pulang dari Titlis karna kereta stop di kota ini sebelum lanjut ke Zurich. Sore itu masih ada sedikit waktu untuk jalan disekitaran stasiun, kita berjalan ke arah danau memandang sejenak lalu ke Chapel Bridge (Kapellbrücke) jembatan kayu beratap kayu bagi para pejalan kaki yang membentang secara diagonal diatas sungai Reuss yang mengalir ke danau Luzern. Di tengah jembatan terdapat sebuah menara, menara air mereka menyebutnya tapi bukan karna sesuatu yang berhubungan dengan sistem pengairan, semata-mata hanya karna menara ini berada diatas air. Jembatan chapel termasuk salah satu jembatan yang tertua di eropa dan menjadi salah satu ikon pariwisata kota Luzern. 

Salju untuk pertama kalinya.. Titlis!


Di Swiss rasanya tak klop kalau tak main-main ke salju. Memang, ini sudah bulan Juni hampir masuk musim panas tapi bukan berarti tak bisa main salju, Swiss memiliki beberapa pegunungan dengan salju sepanjang tahun, seperti Jungfrau, Matterhorn, Pilatus, Rigi dan Titlis. Dan pilihan pertama kita jatuh pada Titlis. 

Thursday, May 31, 2007

Zurich, Spring 2007



Ini pertama kalinya aku menapakkan kaki di Eropa, Swiss persisnya. Sebelum landing di Zurich aku sempatin ambil video barisan pegunungan bersalju dibawah sana. 



Sekitar jam 6 pagi pesawat landing di Zurich Airport, kita dijemput seorang sahabat - Oliver, udara dingin sekali, aku sibuk hembusin nafas karna ada uap yang keluar dari mulut dan hidung, lucu kali rasanya!! Dari airport, Oliver langsung bawa kita ke apartment nya di Winterthur, karna selama di Swiss kita memang akan tinggal bersama Oliver dan keluarganya. Habis makan siang Oliver bawa kita jalan-jalan ke taman di tepi danau Zurich. Dari Winterthur ke Zurich hanya setengah jam perjalanan.

Tibalah kami di Zurich, Oliver parkir mobil, lalu kami berjalan di taman yang persis berada di pinggir danau zurich, Zürichhorn. Taman yang cantik, bersih dan luas. Di ujung danau terlihat pegunungan dengan salju di puncaknya, aku senang sekali melihatnya. Danau yang bersih dengan kapal kapal kecil bertengger di danau, di satu sisi tepi danau tampak bebatuan yang disusun menjadi seperti menara, takjub karna tak satupun yang coba untuk menumbangkannya. Banyak kreasi seni juga di display di taman ini seperti patung dan besi yang dirangkai menjadi suatu karya seni. Oliver bilang di taman ini juga akan dibangun Chinese Garden. Taman ini sungguh luas, sepanjang kita jalan menyusuri danau, sepanjang itu pula taman yang cantik ini memanjakan mataku. Ada yang piknik, ada yang baca buku, ada juga yang sekedar santai, anak-anak bermain, dan pengamen yang kreatif. Sore itu kami hanya habiskan waktu menyusuri taman di tepi danau zurich.



























Keesokan harinya sehabis sarapan, Oliver kembali bawa kita jalan-jalan ke Zurich, kali ini dengan naik kereta dari Winterthur. Tiba di stasiun kereta Zurich, kami berjalan keluar menuju Bahnhofstrasse pusat shopping elite kota Zurich. Banyak butik butik branded kita jumpai disini, mulai dari pakaian, optik, sepatu, apple store dan toko jam yang spektakuler. Kawasan ini ramai sekali dengan tram dan mobil yang lalu lalang, tak kalah juga dengan banyaknya pejalan kaki. Oliver masuk ke salah satu optik untuk beli sun glasses. 













Ada kejadian agak lucu waktu kami jalan di kawasan Bahnhofstrasse ini, aku mau buang air kecil, lalu Oliver bawa kita ke toilet umum. Tiba di depan toilet aku tercengang, itu toilet berbentuk kotak besar tepat berada di tengah tengah orang lalu lalang, bukan di sudut ataupun pinggir. Ditambah lagi dengan sistem kunci digital buat aku semakin nervous masuk ke dalam. Ini pipis uda kebelet, mau masuk bingung gimana nanti didalam, Oliver coba ajarin tapi tetap aja aku gak berani, takut tetiba gak bisa buka lah atau parahnya lagi takut kalo aja itu toilet terbuka sendiri pas belum siap (kacau). Sampe akhirnya aku minta Patrice ikut bersamaku ke dalam, serentak dua lelaki itu berkata .."Oh Noooo...!!!!" Hahhahaa.... lagi lagi keduanya meyakinkan aku tidak apa-apa. Jadilah aku masuk ke toilet itu, meraba raba dengan sistem toilet yang tak biasa, dan aku pun berhasil keluar! Pwuiiihh... lega rasanya. 

Dari Bahnhofstrasse kami berjalan menuju danau zurich, tibalah kami di sebuah jembatan yang tepat berada di pertemuan danau dan sungai Limmat yaitu Quaibrücke, ada jalur untuk pedestrian, sepeda, mobil dan juga tram. Di kiri ada pemandangan danau zurich dan di kanan pemandangan kota Zurich. Ada beberapa bangunan menjulang tinggi terlihat yaitu Grossmünster, Fraumünster dan St. Peter, ketiganya merupakan gereja bersejarah. Oliver bilang nanti dia akan bawa kami ke puncak menara Grossmünster itu, tapi sebelumnya boat cruising dulu. 


















Yah, rencana Oliver selanjutnya bawa kami naik kapal di danau. Setelah beli tiket dan menunggu sejenak kami cruising dengan boat menyusuri danau Zurich selama 1,5 jam. Melihat Zurich dari sisi yang kembali berbeda. Danau yang bersih dan jernih, menurut Oliver sumber air minum mereka berasal dari danau ini dan bisa diminum langsung tanpa direbus. Terbukti, di apartment Oliver, kami ambil air minum langsung dari kran di dapur dan banyak fountain di tempat umum yang menyediakan air siap minum. 





























Selesai cruising di danau kita berjalan menuju Altstadt atau kota tua. Kota tua ini berupa rumah penduduk, cafe/restaurant serta pertokoan dengan bangunan lama yang berada di lorong lorong kecil. Kami berjalan menyusuri hampir tiap lorong kota tua ini hingga akhirnya sampailah kami di Grossmünster, gereja yang memiliki menara kembar yang terlihat dari jembatan tadi. 

















Kami masuk ke dalam lalu naik anak tangga yang agak sempit ke atas menara. Aku yang takut ketinggian hampir tak mau naik karna gamang di ketinggian. Tapi Patrice dan Oliver berusaha meyakinkan aku bahwa semua aman dan ada pemandangan yang cantik dari atas sana. Baiklah aku ikut, dengan sedikit gamang aku memberanikan diri naik dan melihat pemandangan ke bawah sana. Kota Zurich terlihat begitu cantik dari atas, kita bisa melihat perbukitan di kota ini, sungai limmat dan danau zurich dengan boat boat nya, kota tua lainnya yang berada di sebrang sungai dengan landmark Fraumünster dan St.Peter Church. Jadi, sebenarnya kota tua Zurich ini ada di sisi timur dan barat yang dibelah oleh sungai limmat.







Turun dari menara Grossmünster kita makan siang di asian takeaway - Lee's Take Away. Selesai makan kita berjalan di jalanan sepanjang sungai Limmat lalu menyebrang sungai melewati jembatan Münsterbrucke dan gereja Fraumünster dengan jendela chagall nya menuju Bukit Lindenhof, sebuah taman di bukit kecil kota tua Zurich. Dari sini kita kembali bisa melihat kota zurich dari sebrang sungai, kalo tadi kita melihat zurich dari sebrang sana, sekarang kebalikannya, hanya saja tidak setinggi dari menara Grossmünster tadi. Tapi aku lebih suka melihat pemandangan Zurich dari sini karna tidak terlalu tinggi, alasannya bukan karna aku takut ketinggian tapi karna bisa lihat lebih jelas bangunan kota ini dan tram yang lalu lalang. Taman ini dibuat senyaman mungkin untuk anak-anak bermain. Uniknya di taman ini terdapat papan catur raksasa, yang jika ingin memainkannya harus rela angkat buah caturnya yang juga raksasa. Dan yang lebih unik lagi, permainan catur ini didominasi oleh orang lansia, kakek kakek!! Dari Lindenhof kita berjalan kembali ke stasiun kereta dan kembali ke Winterthur.













Demikianlah city tour kami hari itu, Oliver baik sekali ambil waktu khusus untuk bawa kita jalan jalan seharian di Zurich. Setelah hari itu ada juga satu hari kembali Oliver temanin kita ke Zurich untuk beli laptop apple untukku di Bahnhofstrasse dan makan siang di Asian Take Away. Lainnya kita jalan berdua aja di Zurich seperti ketika pulang dari Basel, sepanjang sore sebelum kembali ke Winterthur kita jalan dan duduk di taman Arboretum di pinggir danau dekat air mancur danau.

















Ada juga sekedar untuk makan di asian take away ketika kembali dari beberapa kota lainnya di Swiss.



Dan ada satu hari hiking ke Uetliberg bersama seorang teman dan partner nya yang juga memang tinggal di Zurich, cerita ke Uetliberg ini akan diceritakan terpisah. 

Akhir cerita, Zurich kota yang cantik dan menawan berhasil memikat hatiku, kota besar namun tetap terasa aura countryside nya. 
Love Zurich!! 




xoxoxoxoxoxoxoxoxoxo