Monday, June 11, 2007

2 minggu dirumah sahabat - Winterthur

Market aka Pasar/Pajak/Pekan

Selama 2 minggu di Swiss kami nginap di rumah seorang sahabat yang sekaligus menjadi orang yang menjamin keberadaanku selama di Swiss. Oliver, dengan surat undangan dan jaminan darinya ke Kedutaan Swiss di Indonesia, aku bisa mendapatkan Visa Swiss. Yah, berhubung Swiss belum bergabung dengan Schengen Country maka harus apply visa terpisah dari Visa Schengen. Sementara Visa Schengen aku sudah dapat dari kedutaan Prancis sewaktu mendaftarkan pernikahan kami disana. 

Winterthur Bahnhof 
Winterthur Bahnhof

Oliver dan keluarganya tinggal di sebuah apartment di Winterthur. Winterthur berada di timur laut Zurich yang jaraknya 25 menit dengan kereta dari Zurich. Kotanya kecil namun asri dan cantik. Marie-Paule istri Oliver orangnya juga asyik dan lembut. Selain mereka berdua ada satu anak perempuan berumur 13 tahun Margot yang tinggal bersama mereka. 3 anak lainnya merantau ke benua lain. 

Apartment mereka tidak besar, namun ada 3 kamar, 1 toilet, 1 kamar mandi, dapur, ruang makan dan lounge room. Untuk laundry ada di basement. Sehari-hari kami belanja dengan naik sepeda sambil sedikit keliling kota dan makan bersama di apartment, walaupun siang kita sering tidak ditempat karna mengeksplore Swiss tapi tetap untuk sarapan dan makan malam kita selalu bersama. Ada 3 hari saja kami tidak bersama, berhubung Oliver dan Marie-Paule terbang ke Denmark menjenguk keluarga yang sakit. Sementara Margot anaknya tinggal bersama kita di apartment. Oliver meninggalkan no hp tetangganya jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan memberitahu tetangganya kalo kita tinggal di apartment bersama Margot. Disini aku surprise, karna di Swiss sekalipun mereka masih perduli dengan tetangga. Beberapa kali ketika orang tuanya tidak dirumah, Margot minta tolong untuk ngerjain PR nya, untunglah dalam bahasa prancis bukan dalam bahasa jerman, jadi patrice bisa bantu. Winterthur mayoritas menggunakan bahasa Jerman, Swiss-Jerman pastinya tapi Margot bersekolah di sekolah yang berbahasa Prancis karna mereka baru saja pindah dari Prancis. Oliver memang asli orang Swiss namun Marie-Paule adalah orang Prancis. Untuk bersih-bersih apartment, kita tetap bantu mereka, tapi ya tidak berat karna nyuci piring ada mesin cuci piring, vacum lantai sekali seminggu aja. Ini adalah pengalaman pertama aku pake vacuum cleaner, ternyata berat jugak, lebih suka pakai sapu. Disini aku belajar pemisahan sampah. Jadi yang namanya sampah bukan ditumpuk satu aja gitu semuanya ke tong sampah, sampah dipisah menurut jenisnya, organik dan anorganik. Sampah anorganik sendiri dipisah lagi menurut jenisnya seperti kertas, botol kaca, kaleng, plastik, baterai dan semuanya itu tertulis jelas di masing-masing tong sampah. Pasar tradisionalnya juga bersih sekali, kalo dibandingkan dengan Pajak Simpang Limun di Medan, Adohhhh.... gak usa dibandingkan lah! Ahahahaa.....


Patisserie
salah satu sudut winterthur 
area cafe



pasar bunga


pasar sayur mayur dan buah 
bunch of flowers untuk Marie-Paule


bersepeda di winterthur


selalu bersepeda

Selama 2 minggu bersama mereka, hanya sekali mereka minta kita masak untuk mereka dan mereka akan undang satu kawan kita juga untuk makan bersama. Aduh!! Kagetlah.. Aku kan gak bisa masaaakkkkk..... Mau gimana lagi.. pasrah aku.. lalu kami pun belanja groceries dan kita rencana masak capcai tuna. Nervous pasti, tapi syukurlah Patrice memang suka masak dan suka tanya-tanya cara masak makanan termasuk capcai ini. Dengan campuran bumbu-bumbu ala ala kita yang rasanya belum tau pasti akan seperti apa, jadi juga capcai tuna ala fithrie patrice. Rasanya macemana??? Enak kali rupanya woiiiii.... resep coba-coba aja itu padahal lho, coba masuk bumbu ini, coba masuk bumbu itu, tapi kok jadi enak ya! Hahahhaaa.... karna ngerjainnya dengan penuh hati kali yaa... Yes, sukses!

Ini adalah kali pertamanya aku ke Eropa dan untuk makanan lumayan bisa cepat ditoleransi oleh lidahku. Ditambah lagi dukungan dari si cantik Margot yang tiap kami makan selalu bilang "just try it". Iyah, aku memang termasuk tipe orang yang sulit untuk mau coba makanan baru, pasti langsung bilang tidak suka padahal belum coba sedikitpun, mungkin karna tidak terbiasa atau apalah akupun tak paham, yang jelas dukungan moril dari Margot buat aku berani mencoba makanan baru, setelah aku coba, aku dengan pede bilang aku suka atau tidak.. hahaaaa....

Oliver juga selalu bawa kami jalan-jalan kalo kami tidak ada rencana kemana-mana. Dia bawa kami keliling Zurich, ke kantor Paneco di Berg am Irchel, kerumah teman-teman lainnya, melihat sekolah Margot, ke department store untuk cari baju hangat dan sepatu untukku serta keliling zurich-winterthur dengan mobilnya. Disini juga kali pertamanya aku liat GPS di mobil, super keren! Masukkan saja destinasi, dan si gps yang akan bilang belok kanan/kiri, lurus, atau ada kendala di depan, canggih!! 


toko sepeda


jantung kota winterthur
pemandangan winterthur-zurich


bersama teman baru


kita!

2 minggu tinggal di apartment mereka, membuat kami semakin dekat dengan mereka. Mereka memperlihatkan photo-photo anak mereka, photo-photo lama dan bercerita panjang lebar. Patrice memang sudah kenal sejak lama dengan mereka di Prancis dan kenal dengan semua anak-anaknya. Maka waktu kami disana, kami juga berbincang-bincang dengan anak mereka via skype. Aku ingat, satu anak cowok yang di Mexico, mengajukan satu pertanyaan untukku, apakah aku suka swiss? Lalu aku jawab suka sekali! Love love love dan aku bilang aku mau tinggal di Swiss. Lalu dia bilang kalo dia tak suka Swiss, Swiss itu negara untuk para orang tua! Woahahahhaaa.... mungkin karna super nyaman dan tenang kali yaa... Akupun bisa mengerti mengapa dia merantau ke Mexico sana. 

Di hari terakhir di Winterthur, kita undang Oliver dan keluarga makan di restaurant. Tak terasa 2 minggu berlalu dengan banyak kenangan manis. Sambil menunggu makanan tetiba Oliver mengajukan satu pertanyaan untukku, "Fithrie, setelah 2 minggu di Swiss dan cukup banyak kota/tempat yang kamu kunjungi, kota apa yang paling kamu suka?" Dan aku jawab "Interlaken!" Oliver seperti terkejut lalu bertanya lagi dengan nada penuh penekanan "Interlaken.....?????" Hahahhaa.... rupanya dia surprise aja dengar aku suka tempat yang memang pedesaan sekali di Swiss bukan kota besar seperti Zurich atau Bern. Begitulah 2 minggu berlalu di Swiss dengan sahabat yang sangat tulus, pemandangan alam yang indah dan sistem transportasi kereta api yang canggih yang bisa bawa kita kemana-mana, menyusuri keindahan demi keindahan.. 

Margot 
Margot and I



bersama Marie-Paule 
Patrice dan Oliver




xoxoxoxoxoxoxoxoxoxo









0 Comments:

Post a Comment