Sunday, June 10, 2007

Mengunjungi teman di Basel


Di Basel kita menginap satu malam di rumah teman, Eliane dan Yoyok. Eliane orang Basel dan Yoyok orang Indonesia. Namun sayang, kita hanya bertemu Eliane karna Yoyok baru aja pulang beberapa hari lalu ke Indonesia untuk mempersiapkan resepsi pernikahan mereka di Medan. Eli dan Yoyok baru saja menikah di Swiss enam bulan yang lalu. 

Dari Zurich ke Basel 1 jam perjalanan kereta. Di stasiun kereta (bahnhof) Basel Eliane sudah menunggu kita. Jarak bahnhof dan apartment nya tidak jauh jadi kita jalan kaki saja. Sampai di apartment kita hanya ngobrol santai sambil Eliane persiapkan makan malam untuk kita. Kita ngobrol panjang karna Eliane bisa bahasa Inggris dan sedikit Indonesia. Sekedar flashback, Eliane dan Patrice sama-sama volunteer dari Paneco Swiss yang ditempatkan di Bukit Lawang untuk LSM YEL, Yoyok suami Eliane saat itu sebagai arsitek di Yel. Ceritanya mereka berdua terlibat Cinta Lokasi, sama seperti Patrice dan saya.. hahhaaa... Untuk tidur, kita tidur di lounge room dimana sofa bisa berubah fungsi menjadi tempat tidur. 

Paginya habis sarapan kita jalan, mencoba mengenal Basel langsung dari orang lokalnya. Yihaaa...!!!

Basel salah satu kota besar yang ada di Swiss berbatasan langsung dengan 2 negara, Jerman dan Prancis. Di Basel penduduknya menggunakan bahasa Swiss-Jerman untuk sehari-hari. Di sekolah mereka menggunakan bahasa Jerman. Itulah mengapa orang Basel atau Swiss pada umumnya bisa mengerti ketika orang Jerman bicara namun orang Jerman belum tentu mengerti jika orang Swiss berbicara dengan dialek Swiss-Jerman nya. Tidak seperti kota-kota besar lainnya seperti Zurich, Geneve dan Luzern yang memiliki danau, Basel hanya memiliki Sungai Rhein yang mengalir membelah kota. 

Eliane membawa kita menyusuri Altstadt (old town). Salah satu landmark yang populer di kota tua Basel adalah Basel Minster. Maka kita berjalan menyusuri kota tua dengan lorong dan bangunannya yang sangat khas menuju Basel Minster.











Basel Minster adalah sebuah katedral tua di Basel yang memiliki 2 menara kembar, bangunannya berwarna merah bata dengan atap yang bermotif. Waktu kita kesana salah satu menaranya sedang dalam renovasi. Awalnya katedral ini dibangun untuk umat Katholik namun sekarang beralih fungsi menjadi Gereja bagi umat Protestan. Basel Minster berada di daratan yang cukup tinggi, hingga jika kita bisa menikmati pemandangan sungai Rhine dibawah dan kota Basel disebrangnya. 










Setelah menyusuri Altstadt dengan jalan santai kita tiba di sebuah jembatan di atas sungai Rhine 'Mittlere Brücke' mereka menyebutnya. Pemandangan dari jembatan ini juga cantik, tak heran jadi salah satu spot favorit turis-turis. Dari jembatan kita cari makan siang takeaway sambil berjalan menyusuri tepi sungai Rhine, melewati taman-taman yang rindang. Ada beberapa bangunan yang cukup unik terlihat dari sini, seperti mini apartment disebrang sana. Selanjutnya kita berjalan menyusuri tepi sungai di arah yang berbeda, dimana dari sini kita bisa melihat Basel Minster dari bawah, dari sebrang sungai. 
























Menjelang sore, kita kembali ke pusat kota. Eliane mengantar kami untuk naik tram yang akan membawa kami ke stasiun kereta karna kami akan pulang ke Winterthur. Satu hari bersama Eliane sungguh berkesan! 







xoxoxoxoxoxoxoxoxoxo




0 Comments:

Post a Comment