Wednesday, August 1, 2007

London!

Big Ben

London.. kota yang aku impikan sejak zaman kuliah, pernah mimpi untuk bisa dapat beasiswa ke kota kosmopolitan ini. Apalagi kalau dengar cerita dosen atau orang-orang yang pernah kuliah disana, semangat mau kuliah disana semakin besar. Namun, bukan bangku kuliah yang akhirnya bawa aku ke London melainkan kekasih hati... Jadilah kita berangkat ke London walaupun hanya menginap semalam. 


Kita berangkat dari Gare du Nord Paris, melewati imigrasi dan nyangkut! Lah kok bisa??? Jadi ceritanya pas imigrasi cek paspor ku mereka gak menemukan visa ku, itu paspor terus dibalik2 sampai halaman akhir ama petugasnya aku pikir kenapa rupanya cari visa, aku tunjukin visa Schengen tapi ternyata visa schengen tak berlaku untuk masuk Inggris. Shock!!! Pupus harapan ke London!! Patrice datang ke loketku dan tanya apa masalah.. Ternyata Patrice juga pikir aku bisa masuk Inggris dengan visa schengen karna Inggris masuk Uni Eropa, imigrasi bilang benar inggris masuk Uni Eropa tapi tidak masuk Schengen, sama seperti Swiss. Kita pasrahhhh..... 

Eh tetiba petugas imigrasi tanya apa hubunganku ama patrice. Patrice bilang kita suami istri dan petugas imigrasi itu minta Livret de Famille (kartu keluarga prancis) kita, kita tunjukin, dia check dan dia keluar loket sambil minta kita duduk di ruang tunggu. Tak ada ide sama sekali mereka mau buat apa ama kita. Sementara kereta yang harusnya bawa kita ke London sudah berangkat, hikssss!! Bye bye London..

Tak lama, petugas tadi keluar dari sebuah ruangan dan menyerahkan pasporku sambil tersenyum dia berkata "You got your visa for 6 months!" Sontak kita surprise, Whaaaattttt......???? Senyum sumringah hati bahagiaaaa! Aku cek lagi visa yang mereka stamp di pasporku dan benar mereka kasih aku visa masuk ke Inggris untuk 6 bulan, dan tau apa lagi yang bikin surprise? Visanya gratis! Ahhhh... I'm so blessed! Baek banget bapak itu.. Akhirnya kita beli tiket lagi untuk kereta ke London, tak mengapa lah, kan uda dapat visa gratis. 

Dapat tiket dan kita berangkat ke London dengan kereta Eurostar. Eurostar akan melintasi The Channel Tunel atau Euro Tunnel. Tunel ini berada dibawah laut yang dibangun bersama oleh pemerintah Inggris dan Prancis untuk melancarkan akses transportasi antar dua negara. Tunel ini mulai dibangun tahun 1988, selesai pada tahun 1994 dengan panjang 50,4km sementara total jarak tempuh Paris-London 2,5 jam. 

Tibalah kita di Waterloo Station, London. 
Dari stasiun kita berjalan kaki menuju hotel, langkah terasa ceria menapakkan kaki di jalanan London sambil berucap syukur kepada yang maha kuasa. Tiba di Hotel Best Western Victoria Palace, kita check in, dapat kamar yang langsung menghadap jalan, senangnya bisa memandangi kota ini dari teras hotel, lalu jalan lagi disekitaran hotel, berhubung uda sore kita langsung cari makan malam di salah satu resto tak jauh dari hotel sambil atur rencana mau kemana aja besok, aku dengan semangatnya bilang ke sana, sana, sana, semua mau didatangi sementara hanya punya satu hari. Cukupkah? 




Habis sarapan di hotel, kita langsung check out karna malam harus uda balek ke Paris. Dan jam 8 pagi perjalanan kita mulai dengan meninggalkan hotel menuju stasiun metro terdekat, tujuan pertama kita Piccadilly Circus. 



Keluar dari metro stasiun kota jalan santai menyusuri jalanan London, kita ambil jalanan kecil dan sampailah kita di square yang terkenal dengan air mancur dan patung Eros nya, juga layar-layar iklan gede disekitarnya, Piccadilly Circus! Disini ramai sekali, berupa junction/persimpangan dari beberapa jalan utama, termasuk Regent Street dengan pertokoan brandednya. Tapi bukan toko branded nya yang aku kejar disini melainkan lekukan jalanannya dengan bangunan khas London lah yang menjadi pusat perhatianku, terlihat sangat cantik. 























Dari square ini kita putuskan naik bus hip hop mengingat banyaknya tempat yang pengen aku kunjungi. Yah, dengan bus hip on hip off ini kita bisa turun dimana saja kita mau dan naik lagi, bus melaju menelusuri jalanan London menuju landmark-landmark/point of interest london seperti Travalgar Square, Letchwork Palace, Wetminster Abbey, dan banyak lainnya. Ohh.. London! Kota yang cantik. 













Bus melewati Green Park disini kita turun karna Patrice suka sekali dengan taman-taman di London. Pengalaman doi pernah tinggal di London beberapa bulan untuk bekerja. Oke aku ikut, yah jangan pulak cuman mauku aja yang diikut. Betul? Kita berjalan memasuki taman, terus berjalan santai, ini taman luar biasa gedenya, belum pernah aku masuk taman segede ini. Banyak orang yang santai baca buku, anak-anak bermain, taman yang indah dan sejuk. Di ujung taman, keluar dari pagar, tampak Buckingham Palace berdiri dengan megahnya. Yeyy!!! Buckingham Palace!!  Kebetulan waktu itu jam pergantian pasukan penjaga istana, jadilah kita menyaksikan prosesi "changing guard" atau pergantian penjaga istana tempat tinggal Ratu Elizabeth, sang Ratu tidak menampakkan dirinya, sepertinya ini hanya acara rutin tiap harinya, per hari dua kali pergantian penjaga istana. 





















Dari Buckingham Palace kita kembali masuk ke Green Park untuk keluar dari pintu masuk kita tadi lalu naik bus hip hop menuju Big Ben! Bus melewati Westminster Abbey, dan tak jauh dibelakangnya sudah keliatan Big Ben. 























Mendekati Big Ben kita turun di Jembatan Westminster yang berhubungan langsung dengan Big Ben dan Westminster Palace. Di sisi kanan jembatan tampak London Eye yang besar sekali. Bahagia rasanya bisa melihat langsung secara dekat Big Ben dengan Westminter Palace nya dan juga si kotak telepon merah, sejak dulu aku selalu suka mandangi photo-photonya baik di buku, majalah bahkan rela print out gambarnya dari internet. 






























Dari Big Ben kita berjalan menuju boat cruising, list kita selanjutnya naik boat menyusuri Thames River. 






Dari boat cruising ini tampak kembali Big Ben dengan Westminster Palace, Tower of London, sisi london yang penuh dengan skyscrapers modern dan Tower Bridge yang juga menjadi salah satu landmark populer London. Menurut cruise guide, jika kita terus menyusuri sungai Thames maka kita bisa sampai di Greenwich yang merupakan titik 0 garis bujur/meridian. Istilah GMT (Greenwich Mean Time) sudah sangat populer sebagai referensi waktu di dunia, apakah lebih cepat atau lebih lambat dari Greenwich. Sebenarnya kita sudah lihat rute boat ada yang sampai Greenwich tapi karna keterbatasan waktu kita pilih boat yang sampai Tower Bridge saja dan mutar balik ke Big Ben. 



















Habis cruising kita lanjut jalan menuju London Tower yang dulunya merupakan penjara dan tempat eksekusi, kita tidak masuk hanya berjalan dihalamannya aja, lalu bertemu kembali dengan Tower Bridge, kita berjalan diatas jembatan, kalau mau bisa juga naik ke atas towernya, tapi kita tidak naik karna rame sekali yang antri waktu itu. Jembatan ini ramai sekali dengan kendaraan tapi buat pejalan kaki aman karna tersedia pedestrian disisi kiri kanan jembatan. Jembatan ini begitu cantik dan mempesona, jika ada kapal besar yang ingin melintas dibawahnya, maka jembatan ini akan naik dari dua sisi tengahnya. Kita berhenti sejenak memandangi London dengan Sungai Thames nya dari dua sisi jembatan. 






























Usai menyebrangi Tower Bridge kita berjalan santai di sepanjang sisi Sungai Thames. Aneh waktu aku duduk di pinggir sungai thames memandangi tower bridge rasanya seperti Dejavu, aku seperti pernah pose seperti ini. Yah, aku ingat saat itu aku lagi tidur pulas dan mimpi duduk manis di pinggir sungai Thames, persis seperti yang aku buat saat itu. 





Lalu kita berjalan lagi melewati Royal Albert Hall, tempat konser para artis kelas dunia, melewati cafe-cafe yang interior nya cakep, sayang tak cukup waktu untuk singgah duduk santai karna kali ini kita harus jalan lebih cepat menuju stasiun, jam keberangkatan kerete ke Paris sudah dekat. 














Sampai stasiun kita kembali naik kereta Eurostar yang akan melewati Euro Tunnel menuju Paris. 




Di kereta aku menanyakan sesuatu yang berhubungan dengan trip kilat kita di London tadi. Dengan muka bingung Patrice jawab dia tidak ingat, dan parahnya lagi lebih tepat jujur doi bilang doi hampir tidak tau kemana aja tadi kita pergi, apa aja yang diliat juga doi gak ingat pasti, semua rasa diblender, karna begitu expressnya kunjungan kami dan semua harus dikunjungi hari itu juga. Doi maunya kunjungi beberapa tempat aja tapi betul-betul dieksplore tempatnya jadi ada waktu untuk duduk santai menikmati english tea atau kopi di bistro London. Itulah yang doi sayangkan.. Well, amour! kalau ke London lagi kita jalannya santai aja ya, janji deh gak akan marok mau kesini mau kesana, kesitu, dan kesono.. :-D




xoxoxoxoxoxoxoxoxoxo



0 Comments:

Post a Comment