Saturday, May 24, 2008

Berjalan kaki menyusuri Venezia

Rialto Bridge, Venezia

Sekitar 6,5 jam kereta yang membawa kami dari Zurich untuk tiba di Venezia dengan sekali pemberhentian di Milan. Hotel tempat kami menginap Plaza Hotel pas di depan stasiun kereta Venezia Mestre. Tarik bagasi, check in dan istirahat karna sudah malam. Eitss... belum benar-benar istrirahat karna kami masih sibuk susun itinerary, merencanakan kemana saja tempat yang akan dituju besok dan memastikan waktunya cukup apa enggak karna kami hanya sehari saja di Venezia. 

Pagi harinya di lobby terlihat buya dan umi berbincang-bincang dengan sekelompok pemuda yang kalau dilihat dari parasnya seperti orang Asia. Kami masih sibuk check out dan meletakkan bagasi di ruangan khusus penyimpanan bagasi yang memang disediakan oleh hotel ini. Ketika kami berjalan ke arah buya/umi terlihat tinggal seorang pemuda saja, ternyata bener abang itu orang Indonesia, bang Rizal namanya, bekerja pada sebuah kapal pesiar dan saat ini kapalnya sedang bertengger di Venezia. Daaaannnn siapa sangka.. pucuk dicinta ulam pun tiba! Bang Rizal menawarkan diri jadi pemandu kami di Venezia.. Lucky ya!! Ya, bekerja pada sebuah kapal pesiar membuat abang itu bisa berkeliling dunia dan mengunjungi beberapa tempat yang sama berulang kali. Hingga tak perlu diragukan lagi abang itu mengenal setiap sudut Venezia.

Perjalanan hari itu kami mulai dengan naik bus dari stasiun Mestre. Ternyata, secara geografis tempat kami menginap Venezia Mestre ini berada di daratan Italia sementara Venezia yang terkenal dengan kanal-kanalnya itu berada di lagoon Laut Adriatic (Venezian Lagoon) berupa pulau-pulau yang sangat kecil, jarak antara satu pulau dengan lainnya hanya kanal-kanal kecil, inilah mengapa Venezia dijuluki kota air atau kota terapung. Dari stasiun Mestre ke stasiun S.Lucia yang ada di Venezia air hanya memakan waktu 1/4 jam saja dengan bus.

Tibalah kami di Venezia kota terapung.. Kami turun di stasiun dimana semua bus dan mobil parkir disana. Begitulah adanya, kendaraan hanya bisa sampai di stasiun yang sudah ditentukan karna Venezia tidak memiliki jalan raya hanya kanal. Untuk berkeliling Venezia bisa dengan menyusuri kanal menggunakan vaporetto/waterbus atau berjalan kaki menyusuri tiap gang/lorong kota terapung ini. Kami memilih dengan berjalan kaki karna sepertinya lebih dapat aura venezianya, maksudnya bisa liat kehidupan sehari-hari masyarakatnya, menyusuri tiap lorongnya dan hiruk pikuknya.



Dari stasiun, Venezia sudah terlihat cantik. Kami berjalan santai menyusuri tiap gang dimana banyak cafe/resto, mini market, rumah penduduk, pasar, gereja, museum dan puluhan jembatan yang harus disebrangi.
  







  



Banyak pedagang terlihat menggelar dagangannya berupa pernak-pernik khas Venezia diantaranya topeng beraneka bentuk dan warna. Pesta topeng dan kostum masih diadakan tiap tahunnya di kota ini dalam acara Karnaval Venezia. Ahhh... jadi ingat Romeo dan Juliet. 






Di pertengahan jalan ada cerita yang cukup geli aku rasa. Saat aku mengucapkan kata Venice, tetiba Patrice tertawa meralat ucapanku "V.. Venice not P.. Penis!!" Woahahhahaha... Inilah akibat kebiasaan orang kita yang melafazkan F,P,V semua disamakan jadi P. 

Lanjut berjalan kali ini kami melewati pertokoan Murano, pernak-pernik berbahan kaca beraneka warna dan model, ada lampu, vas, kalung, anting, bunga, piring dan banyak lainnya yang semuanya cantik-cantik! Mumet si umi mau beli tapi mikir perjalanan masih panjang di Eropa. Akhirnya kami beli juga lah beberapa yang mungil sebagai souvenirs. Venezia memang terkenal dengan kerajinan kaca murano nya, jika ingin melihat proses pembuatan murano bisa pergi ke Pulau Murano yang ada di venezia ini juga tapi karna keterbatasan waktu kami tidak pergi kesana. 




Berjalan lagi melewati jembatan yang berada diatas kanal-kanal Venezia. Berhenti sejenak melihat lorongnya sambil memandangi Gondola yang melintas di kanal sempit itu. Begitu cantik perpaduan kanal, lorong dan jembatan. Tak heran banyak turis yang mengabadikan momen di spot-spot ini.




Kami terus berjalan sampai akhirnya tiba di kanal yang besar, Grand Canal dengan jembatannya yang tersohor ke pelosok dunia Rialto Bridge, dibawah tampak Gondola, vaporetto dan perahu yang hilir mudik membawa penumpang, tak sabar rasanya ingin naik gondola. Dari jembatan ini barulah nyata terlihat begitu ramainya Venezia ini, terlalu ramai. Waktu itu masih musim semi di bulan Mei. Di sepanjang jalan tadi memang sudah terasa ramai tapi ini yak ampun rameeeeeeww..... jadi kurang romantis menurutku. 



  
Turun dari jembatan kami menghampiri Gondola. Kami biarkan bang Rizal yang nego harga karna abang itu bisa sikit-sikit bahasa Italia. Tercengang juga kami, ternyata ongkos naik gondola itu 80€ untuk 40 menit. Mehooongggg!!!!! Tapi karna memang uda niat kali kaminya dibante jugak la tapi satu gondola aja buat kami berlima dan itu memang maximal per gondola, gak bisa nego ama abang gondola itu, palingan dia bilang dia akan tambah waktu 10 menit, aseeekkk... oke deal!!



Gondola mulai dikayuh... perasaan luar biasa senangnya!! Tampak umi buya juga sangat bahagia, bang Rizal juga! Gondola bergerak menyusuri Grand Canal lalu masuk ke kanal-kanal kecil. Banyak Gondola yang lalu lalang, semua yang berada diatasnya terlihat bahagia, terasa so sweeetttt gitu!! Ternyata aku sekarang bisa rasakan aura romantis venezia itu ya ketika kita berada di atas gondola... hahaaa....  Gondola terus melaju dengan perlahan diantara bangunan-bangunan tua sambil si abang ganteng itu bernyayi dalam bahasa Italia sembari mengayuh, ahhhh... makin sweetttt.....Banyak bangunan yang kurang terawat, ada juga yang cantik terawat. Kami melewati lorong-lorong jembatan yang tadi kami lalui berjalan kaki, gondola terus dikayuh sampai akhirnya kami tiba kembali di Grand Canal yang artinya waktu hampir habis dan gondola siap bertengger kembali. Kami lihat jam tak adanya ditambah uwak itu 10 menit, tetap 40 menit dibuatnya! Nah lohhh...??!!!








Selanjutnya kami pun makan siang di salah satu cafe yang berada di depan Grand Canal. Banyak cafe dan resto di pinggiran Grand Canal ini tapi mahalnya minta ampun. 

Selesai makan siang kami lanjut berjalan menuju Piazza San Marco, sebuah lapangan yang sangat luas dimana salah satu trademark Venezia yaitu Cathedral Saint Mark's Basilica, Bell Tower St.Mark Campanile dengan ketinggian 98,6m dan Doge's Palacae berada di kawasan ini. Dan yang juga sangat menarik adalah di lapangan ini banyak sekali merpati, mereka jinak-jinak dan mau bertengger di tangan, bahu bahkan kepala kita jika kita pegang potongan roti yang memang banyak dijual di lapangan ini. Street performance juga banyak kita temui disini. Di ujung square ini kita akan mendapati laut dengan pemandangan pulau San Giorgio Maggiore di seberang. Di pulau itu juga terdapat sebuah Bell Tower persis dengan Bell Tower St.Mark. Di sepanjang pantai banyak dijual lukisan bertema Venezia, penjual souvenirs dan abang-abang ganteng pengayuh gondola.. woahahahhaa...






















Perjalanan kami lanjutkan dengan rute perjalanan pulang tapi dengan jalan yang berbeda. Bahagianya tak perlu krasak krusuk kami melihat peta dan mencari jalan, bang Rizal tau semuanya. Kami terus berjalan kaki santai, sesekali stop di pertokoan cuci mata dan lanjut makan kebab halal dan pizza asli Italia yang tipis dan crispy. Sayang sekali kami tak ambil waktu untuk mencicipi Gelato! Akhirnya sampailah kami di stasiun dan naik bus untuk kembali ke hotel di Mestre. 













  


  

Venezia Mestre
Berhubung masih ada cukup waktu sebelum kereta selanjutnya membawa kami ke Roma, bang Rizal menawarkan kami untuk berjalan-jalan di Mestre. Venezia Mestre tidak terlalu turistik seperti Venezia namun kota ini memiliki daya tarik tersendiri. Sore itu kami menghabiskan waktu dengan berjalan kaki santai di alun-alun kota Mestre, Piazza Ferretto, menyusuri jalanan kota ini dan akhirnya sudah sampai saja di hotel. Kami duduk ngobrol sebentar di lobby sambil mengucapkan terima kasih banyak atas kebaikan dan kemurahan hati bang Rizal menemani kami seharian berkeliling Venezia. 



Saat waktu menunjukkan jam keberangkatan kereta sudah dekat kami bergerak mengambil bagasi yang tadi kami titipkan di hotel lalu menyebrang ke stasiun kereta yang pas ada di depan hotel. Venezia begitu mengesankan! 



XOXOXOXOXOXOXOXOXOXO











0 Comments:

Post a Comment