Sunday, May 18, 2008

Keliling Hamburg dalam sehari

Hamburg Town Hall

Ketika kami tiba di Hamburg sudah malam, setelah sebelumnya kami pikir kami kelewatan stasiun, kami pasrah turunnya akan dimana nanti tapi alhamdulillah ternyata stasiun selanjutnya inilah yang ternyata Hamburg. Tadi itu salah baca stasiun.. mirip.. hehehe....



Perjalanan Denhaag-Hamburg dengan kereta 5 1/2 jam. Dari stasiun kami langsung jalan kaki ke hotel karna menurut peta hotelnya dekat sekali dengan stasiun, hanya melewati 1 perempatan. Dan betul memang dekat. Sepanjang jalan ke hotel kami melewati toko-toko vulgar, masih santai aja karna biasa ada pemandangan gitu disana . Tapi begitu sampai depan hotel kami berempat berpandangan bingung, apa kita salah booking hotel??? Masa sih booking.com kasih hotel palsu??? Hotel ini memang terlihat seperti hotel pada umumnya, tak ada gambar-gambar liar seperti tetangganya hanya saja karna posisinya yang dikelilingi toko-toko vulgar buat kami gamang. Patrice terlihat tenang, itu yang buat kami agak tenang juga, kami coba masuk dan kami biarkan Patrice deluan masuk.. hahaha... ada seperti lobby disana, kami terdiam disudut sambil terus doa mudah-mudahan gak salah tempat. Naik keatas, ada resepsionis disana dan memang ini beneran hotel... hahahaa...


Masuk kamar dan kami masih tertawa geli dengan pengalaman tadi. Keesekon harinya kami sarapan di hotel sampai puas, lalu langsung check out, karna malam harinya kami akan berangkat ke Swiss, dan kami hanya punya 1 hari untuk keliling Hamburg.






Dari hotel kami ke stasiun kereta untuk simpan bagasi, ambil tiket untuk berangkat malam ke zurich lalu kami naik bus hip-hop untuk keliling Hamburg.  Karna cuman ini satu-satunya cara bisa keliling Hamburg kalo cuman punya 1hari aja. Bus hip-hop ini tepat berada didepan stasiun. Ini kedua kalinya aku naik hip-hop bus, pertama dulu di London yang kami juga cuman punya 1 hari disana.







Selesai keliling kota dengan bus, kami berjalan kaki ke tempat-tempat yang kami lihat tadi cukup menarik namun tidak terlalu jauh dari stasiun. Kami berjalan menyusuri jalanan hamburg, banyak butik-butik branded sepanjang jalan itu, jalan itu seperti pusat perbelanjaan kota ini, ramai sekali namun aman sekali untuk pejalan kaki seperti kami. Di beberapa toko kami masuk cuci mata, keliling-keliling dan keluar tanpa beli apapun, paling kami cuman beli jajanan di pinggiran jalan. Kami terus berjalan sampai akhirnya melihat bangunan megah besar berdiri kokoh di depan sana, di sebuah square, ternyata itu adalah Town Hall, orang Jerman menyebutnya Rathaus, Hamburger Rathaus. Saat ini masih berfungsi sebagai pusat kantor pemerintahan Hamburg. Dengan halaman yang sangat luas town hall ini menjadi sangat menarik perhatian, didepannya juga banyak para penjual souvenir yang menggelar dagangannya. Puas memandangi bangunan itu, kami masuk ke toko souvenir dan surprise si bapak yang jual fasih sekali bahasa indonesia. Dia begitu ramah melayani kami, si umi yang tadinya cuman mau beli beberapa aja jadi beli banyak.. Hahahaaa....











Makan siang kami hanya beli sandwich yang banyak dijual di toko-toko pinggir jalan. Jangan pikir sandwich kecil pake roti tawar ya, kami beli sandwhich yang pake roti baguette, kenyang!


Habis makan siang, lihat jam masih punya banyak waktu sebelum kereta berangkat. Kami putuskan jalan masing-masing dengan patokan harus sudah berkumpul kembali di stasiun jam 5 sore. Umi dan buya jalan ke arah pusat perbelanjaan dan kami pun jalan ke arah danau Binnenalster. Kami jalan menyusuri bangunan cafe resto yang tidak jauh dari town hall menuju ke danau. Duduk santai ditepi danau melihat angsa-angsa dan kapal-kapal yang membawa penumpang naik turun di dermaga. Hingga akhirnya kami memutuskan minum kopi di salah satu cafe. Udara hari itu cerah, tapi dingin minta ampun. Hembusan angin utara cukup kuat hari itu.









Selanjutnya ada satu tempat yang juga menarik perhatian kami, yaitu Speicherstadt atau warehouse. Dulunya tempat ini adalah tempat mentransfer dan menyimpan barang-barang yang dibawa oleh kapal-kapal dari pelabuhan. Saat ini banyak yang beralih fungsi menjadi apartment, arena olah raga, museum, cinema, dan ruang pameran. Dengan gaya retro dan bata merah yang menjadi ciri khas bangunan-bangunan ini menjadikannya begitu menarik di sepanjang canal. Saat ini distrik Speicherstadt menjadi salah satu UNESCO World Heritage Site.  Hamburg memiliki banyak kanal yang bermuara ke laut. Unik sekali memang bangunan tua ini. Tak terasa kami sudah sampai di pelabuhan hamburg. Angin semakin berhembus kencang, dingin luar biasa. Hamburg merupakan kota pelabuhan terbesar di Jerman dan kedua di Eropa setelah Rotterdam. Tak heran lalu lintas di pelabuhan ini padat sekali. Setelah berkeliling di daerah pelabuhan kami memutuskan jalan kembali ke stasiun karna kami sudah jalan jauh sekali.





















Di jalan pulang, ada sesi merajukk... Apa lagi kalo bukan karna aku yang "miss photo" selalu minta diphotoin terus dan patrice lagi asyik-asyiknya memandangi bangunan-bangunan tua yang ada disana merasa terganggu karna keseringan katanya. Aku merajuk, kutinggalkan doi yang sedang serius melihat-lihat bangunan itu dan aku terus jalan pantang mundur atau berhenti. Ini pertama kalinya aku ke hamburg, aku gak kenal kota itu dan siapapun disana, tapi nekad jalan sendirian mencari jalan ke stasiun. Kalo orang lagi marah memang nekad ya! Modalku hanya ingatan jalan pergi tadi, untunglah lumayan kuat memori dan memang jalanan disana lumayan mudah diingat. Yang ada dipikiranku adalah bagaimana kalo aku sampai stasiun dan patrice gadak bersamaku, mau bilang apa aku ama umi buya? Aduuhhh.... kuperlambat aja jalanku saat aku sudah berada di daerah pusat berbelanjaan yang memang sudah dekat sekali ke stasiun. Tapi aku belum liat patrice dibelakangku, bingung juga. Sampailah aku di stasiun dan bertemu umi buya, baru aja si umi mau nanya Patrice mana, muncullah doi dibelakangku.. Hugh!! Di depan umi buya kami biasa aja seakan tiada merajuk. merajuk diselesaikan saat kami sudah di kereta.


Malam harinya, kami berangkat ke Zurich dengan kereta api CITY NIGHT LINE. Perjalanan panjang, satu malam penuh, makanya kami ambil yg tipe Sleeper Couch,  enak bisa bobok di kamar sendiri.



XOXOXOXOXOXOXOXOXO

0 Comments:

Post a Comment