Saturday, May 30, 2009

Weekend di Cassis - Les Calanques

Tahun ini kami berkesempatan liburan ke selatan Perancis, melihat sisi lain Perancis di tepi laut Mediterania. Cassis, menjadi pilihan kami untuk 2 hari liburan berdua saja, tanpa keluarga dan teman. Perjalanan ditempuh selama 2 jam dari Tulette dengan mobil.

Tiba di Hotel Le Golfe, kami check in dan mendapat kartu parkiran, ternyata parkirnya tidak tepat di hotel tapi di sebuah bangunan khusus parkiran yang tak jauh dari hotel. Hotel ini lokasinya strategis sekali di tepi pelabuhan dengan banyak cafe dan restaurant, di sebrang pelabuhan terlihat jelas Cap Canaille yaitu sebuah tebing batu yang tinggi dan juga sebuah castle. Hotel ini sendiri juga memiliki teras dengan teduhan langsung menghadap pelabuhan sehingga saat sarapan pagi maupun makan siang terasa sangat asyik disini dengan hembusan angin sepoi-sepoi. Kami juga dapat kamar dengan balkoni menghadap pelabuhan, perfect!

 

Hotel Les Golfe




Dari parkiran kami berjalan kembali ke arah hotel dan memutuskan jalan ke pantai. Pasir pantainya agak tebal, mirip ke kerikil-kerikil halus. Tidak ada yang mandi sore itu, tentu saja karna air laut pasti dingin. Mungkin saja juga karna sudah sore, matahari sudah tidak begitu kuat, terlihat dengan tidak ada orang yang berjemur di sepanjang pantai. Dari pantai, kami lanjut jalan menyusuri kota Cassis. Banyak toko yang sudah tutup, tapi enak jalan di dalam kota nya.

 






Malam harinya kami memutuskan makan malam di salah satu restaurant yang cukup populer di Cassis ini. Tapi namanya memang restoran populer, kami pun wajib antri untuk makan malam, dan yang antri banyak kaleeee.... 


Keesokan paginya kami naik boat untuk melihat Les Calanques yang terkenal di Cassis. Les Calanques adalah teluk kecil yang panjang masuk ke daratan dan diapit oleh tebing bebatuan kapur. Hampir menyerupai sungai sih penampakannya, bedanya disini kalau sungai ada sumber mata airnya dan terus mengalir sampai ke laut, Les Calanques merupakan air laut itu sendiri yang masuk ke teluk, dan di ujungnya terdapat pantai kecil dan juga pelabuhan. Semua ini terbentuk secara alami oleh proses alam, karya seni alam. Les Calanques bisa ditemukan di sepanjang pantai antara Cassis dan Marseille dan telah dikukuhkan menjadi Taman Nasional. Sementara di daerah Cassis, ada 3 calanques yang dapat kita kunjungi baik dengan boat maupun jalan kaki yaitu : Calanque de Port Miou, Calanque de Port Pin and Calanque d’En-Vau. Sedikit info tentang bebatuan di Cassis ini, ternyata bebatuan di Cassis ini sudah banyak dipakai hampir di seluruh dunia. Kalian pasti tahu Patung Liberty di Amerika, Terusan Suez dan dermaga-dermaga di Mediterania, itulah beberapa dintara banyak proyek besar lainnya di dunia yang menggunakan bebatuan dari Cassis sebagai materialnya. 


Boat berjalan meninggalkan pelabuhan, tepi laut didominasi oleh tebing berbatu, dan yang unik, mereka bangun rumah di tebing-tebing itu. Tibalah kami di Calanque pertama yaitu Calanque de Port Miou, ini merupakan calanque pelabuhan, terlihat banyak kapal-kapal bertengger di sepanjang calanque.




 

Selanjutnya boat masuk ke calanque kedua yaitu Calanque de Port Pin, calanque ini lebih pendek dari calanque pertama dan di ujungnya terdapat pantai kecil. 

 


Masuklah kami ke calanques ketiga, sedikit lebih lebar dari 2 calanques sebelumnya tapi panjang dan begitu impressive dengan tebing bebatuan memutih menjulang tinggi di kanan dan kirinya. Di ujung calanque terdapat pantai yang juga lebih besar dari pantai di calanque kedua. Aku tertarik sekali ke pantai itu. Terlihat sangat cantik dan tersembunyi. 

 






Boat kembali ke pelabuhan dan sebelum kembali ke hotel untuk makan siang, kami booking meja di sebuah restaurant yang terkenal dengan hidangan Bouillabaisse nya untuk dinner jam 8. Oh iya, Bouillabaisse ini adalah ikan laut yang dimasak dengan cara di stew dan merupakan hidangan tradisional dari mediterania. Penampakannya mirip-mirip dengan gulai kalau di Indonesia, hanya saja soal rasa sudah tentu berbeda. 


Setelah makan siang kami naik mobil menuju Port Miou. Yeah, kali ini kami akan coba menyusuri ketiga les calanques tadi dengan berjalan kaki. Mobil hanya bisa sampai Port Miou, selanjutnya harus jalan kaki. Di Port Miou ini yang merupakan calanque pertama tadi adalah pelabuhan. Mungkin saja ada ratusan boat yang parkir di sepanjang calanque ini dan terlihat begitu cantik dari atas sini. Karna calanque port miou memang agak panjang, jadi memang agak lama untuk kita berjalan menuju calanque kedua. Tapi jalanannya rata lebar dan berpasir halus. 

 







Setelah sedikit mendaki medan berbatu dari calanque pertama, lalu kami turun bukit lagi dan tibalah di sebuah pantai mungil yang cantik. Hidden beach!! Calanque de port pin ini didominasi tetap oleh bebatuan putih namun rendah dan banyak pohon pinusnya. Mungkin inilah mengapa calanque ini dinamakan de port PIN, karna banyak pohon pinusnya. 1 hal yang kami betul-betul tak sadari, jalur trek di calanques ini pastilah bebatuan, dan kami dengan lugunya pakai sandal jepit!! #tepokjidat 

 





Dari calanque kedua de port pin, kami kembali naik bukit menuju calanque ketiga  d’en-vau. Setelah tiba di bukit, medannya lumayan datar walau dengan bebatuan tapi lumayan jauh juga. Awalnya kami masih bisa melihat calanques de port pin dari atas di sisi kiri kami, lalu pemandangan berubah menjadi birunya laut mediterania terbentang luas di depan mata. Jenis pohon diatas tebing ini juga unik sekali, tidak tumbuh jangkung melainkan meleluk-lekuk. Lalu kami berjalan lagi menyusuri bukit berbatu, berbelok ke kanan dan tampaklah calanque d’en-vau di bawah sana. Dengan tebing yang sangat tinggi dari tempat kami berada, air laut terlihat sangat kristal di bawah sana. Begitu indah!! Kami terus berjalan menuju ke ujung calanque, aku gak sabar pengen turun ke pantai di bawah sana, the secret beach!! Tapi ternyata kata patrice tak cukup waktu... Ajjjjajaaa.... geramnya akuuu!!! Tau alasannya kenapa? Karena kami uda booking dinner untuk jam 8, dan untuk kembali ke calanque pertama minimal butuh waktu 3 jam sementara saat kami tiba di puncak calanque ketiga sudah jam 4. Pupuslah harapanku hendak ke pantai idaman yang sedari pagi sejak naik boat sudah membuatku terkesima akan keindahannya. Akhirnya kami hanya stop sampai di puncak panorama calanque d’en-vau. Pemandangannya sungguh spektakuler!! Bagaimana bisa seindah ini...???? Calanque d’en-vau memang luar biasa menakjubkan. Di kejauhan, di arah yang berbeda, tampak sebuah pulau yang mirip dengan bangunan sebuah istana, seolah dibingkai secara natural oleh alam dengan dinding tebing yang menjulang tinggi dari calanque d’en-vau. Cukuplah memang sampai disini, terlalu indah soalnya. Hhhahahahaa.....

 















Kami pun berjalan kembali ke parkiran di port miou dengan rute yang sama sewaktu datang tadi. Sebenarnya pengen ambil rute yang berbeda, tapi takut tak cukup waktu. Menyusuri ketiga calanques memang suatu pengalaman yang luar biasa. Tiba di hotel kami mandi dan siap-siap ke restaurant untuk makan malam dengan Bouillabaisse.


Keesokan paginya, terasa sangat segar bangun pagi karna lumayan capek sepanjang sore hiking di les calanques. Kami sarapan di teras hotel yang langsung berhadapan dengan pelabuhan dan bersiap-siap untuk check out karna kami berencana akan singgah di Rustrel untuk melihat pegunungan warna warni Provencal Colorado. 

 

Setelah check out, kami ambil mobil di parkiran lalu kembali ke hotel untuk mengembalikan kartu parkiran. Disini Patrice minta aku yang ke hotel untuk mengembalikan kartu itu karna Patrice harus stand by di mobil just in case ada mobil yang mau masuk atau keluar, karna kami hanya berhenti di tepi jalan di belakang hotel. Tapi aku gak mau dan pilih tetap di mobil. Bener saja, begitu patrice masuk hotel, di depan sana ada mobil yang mau masuk parkiran dan sepertinya terhalang oleh mobil kami. Tuh mobil klakson klakson, kembut juga aku euy!! Sampai madame itu keluar lho dari mobilnya dan merepet-repet seolah bilang “cemananya qo parkir sembarangan gini, macam mana mobilku bisa lewat!” Alamaaakkkk.... untung dia gak datengin aku ke mobil. Aku cuman bisa kasih kode menadahkan telapak tanganku maju mundur. Ehh habis tu, dia geser pagar besi palang parkir sambil terus komat kamit dengan tangan naik-naik ke atas seolah bilang "c'est pas possible! C'est pas possible!!" lalu dia masuk mobil dan masuk parkiran. Akupun tenang... Begitu Patrice datang, kuceritain lah kejadian tadi, mantap aku pun kena repet! Grggrrhhhh.... 


Sebelum pulang, Patrice ajak aku ke puncak Cap Canaille dengan mobil. Pemandangan dari sini juga tak kalah indahnya. Teluk Cassis terlihat jelas dari atas sini, begitu indah.. begitupun ketiga calanques, masih bisa kita lihat dari sini walau tak begitu jelas. Sementara itu di tebing cap canaille ini, terlihat ada beberapa orang yang sedang memanjat tebing. Woww!!! Berani kali orang ini pikirku, secara di bawah sana laut lho.. 










Begitulah cerita perjalanan weekend kami di Cassis. Sebentar, tapi penuh cerita. 




xoxoxo

=================







0 Comments:

Post a Comment