Thursday, November 3, 2011

Autumn di Paris


Ini keempat kalinya aku berkunjung ke Paris namun tetap masih buat aku tertarik untuk mengunjungi kota sejuta pesona ini, walau sehari. Dan kunjungan kali ini berbeda dari kunjungan sebelumnya karna sudah bawa anak dan di musim gugur. 

Pagi itu sepanjang perjalanan kereta TGV dari Avignon cuaca hujan terus, mumet mikirin gimana mau jalan di Paris kalau cuaca hujan.. Ayyyayyayyaa..... Masalahnya kita cuman punya satu hari itu aja di Paris, besok pagi harus sudah terbang ke Indonesia. Beruntung, pas memasuki Paris cuaca berubah dengan sedikit matahari yang bersinar walau masih sedikit mendung. Dalam hati terus berdoa semoga cuaca sepanjang hari ini cerah. 

Dari Gare du Nord kita naik taxi ke hotel. Hotelnya berada di endoressement 11 dekat dengan menara Eiffel. Sengaja ambil lokasi ini karna kita memang mau fokus jalan santai di taman eiffel aja. Setelah check in dan susun bagasi kita keluar cari makan siang di salah satu resto yang tak jauh dari hotel. Menunya sedap sekali! Sementara Azan makan compote yang sudah dimasak mamie nya di Tulette. 


Selesai makan siang kita langsung menuju taman eiffel, berjalan menyusuri jalanan Paris, ini adalah hal yang paling aku sukai di Paris. Meski dengan mendorong stroller di tengah ramainya Paris tetap merasa nyaman. Cafe-cafe khas Paris, patisserie yang menjajakan roti, macarons dan cakes yang begitu menggoda, butik-butik dan galeri semuanya menjadi kesatuan yang sangat Paris. 

Tibalah kita di Champ de Mars, Jardin de la tour eiffel. Landmark Paris mulai terlihat mengintip di sela-sela pepohonan yang mulai menggugurkan daunnya. Taman ini begitu luas dan ramai. Kita jalan santai aja menyusuri dan menikmati keindahan tiap sudut taman ini, berhenti dimana aja yang kita mau sambil menyaksikan orang yang lalu lalang, banyak kursi taman yang disediakan di taman ini. Azan sangat tenang, sepertinya dia juga suka taman ini, sampai akhirnya dia bobok habis tete. Duduk dengan orang yang kita sayangi di taman ini rasanya romantis sekali sambil memandang menara eiffel. Menara eiffel memang kharismatik, bangunan besi yang menjulang tinggi karya Gustave Eiffel ini seperti punya daya tarik yang luar biasa romantisnya.. Hahahhaa..... 









Dari Champs de Mars perlahan kita berjalan terus sampai akhirnya tiba di bawah menara eiffel. Berkeliling di taman pas di sudut kaki menara, warna warni dedaunanan begitu memanjakan mata. 










Akhirnya kita menyebrang melewati jembatan menuju Trocadero. Pas diatas jembatan azan bangun, dia santai aja.. kita liatin tuh menara eiffel ke dia, tapi mukanya lempeng aja, duuhh... padahal kalo dirumah hobby kali mainin miniatur eiffel.  


Oh iya kita beli jajanan lalu lanjut jalan ke tocadero melalui sisi kiri taman yang menanjak. Taman ini cukup asri banyak pepohonan dengan gradasi warna autumn, banyak juga yang sudah menggugurkan daunnya. Sepanjang jalan menanjak banyak disediakan bangku taman, kita duduk lagi dan santai lagi menikmati suasana, menara eiffel yang kembali terlihat dari sisi yang berbeda, orang yang lalu lalang, sekalian kasih tete ke azan. 



Kita pun tiba di Trocadero, tempat yang paling spektakuler untuk memandang menara eiffel karna posisinya yang agak tinggi. Di bawah tampak taman air mancur yang ditata demikian indahnya, jalur pedestrian, taman di sebelah kanan dan kiri, pas didepan menjulang tinggi si eiffel yang penuh pesona dengan latar belakang champs de mars yang cantik. Langit Paris siang hingga sore itu memang agak mendung tapi bersyukur tidak hujan. Kita main-main sebentar dengan Azan disini sebelum akhirnya kita naik metro menuju Galerie la Fayette. 



Di Galerie La Fayette cuman kita cuman beli parfum dan doudou, lainnya hanya cuci mata keliling-keliling. Lalu naik ke lantai atas untuk makan malam. Azan adalah orang yang paling ramah di food court itu, sambil ditatah dia berhenti di tiap meja dan kasih senyum ke orang sambil coba ngomong sesuatu. Untungnya orang-orang Paris ini ramah mau kasih senyum sekedar bilang bonjour bahkan ada yang ngajak dia cerita sikit. 

Dari la fayette kita naik taxi menuju hotel. Patrice booking mobil untuk besok pagi jam 9 ke bandara. Setelah itu Azan main dengan ayahnya semantara aku mulai packing. Dengan banyaknya kado yang diterima si Azan selama di Prancis buat koper tambah gembul, syukurnya kita memang tidak bawa banyak pakaian, stok pakaian dingin sudah disiapkan dirumah mertua. 

Pagi harinya kita check out, titip koper di lobby lalu sarapan di cafe sebelah hotel karna hotel tempat kami menginap tidak menyediakan sarapan. Aku pilih Croissant (plain dan chocolate) dan minum hot chocolate. Aku akan rindu croissant very much indeed! Makanya puas-puasin makan sebelum pulang. Selesai sarapan seperti biasa si azan minta ditatah, tatahnya sepanjang hotel dan cafe aja karna kita sedang nunggu taxi untuk jemput kita bawa ke bandara charles de gaulle. 






Setengah jam belum datang juga jemputan, konfirmasi ke lobby bener mereka minta jemput jam 9, kami tunggu seperempat jam lagi, belum datang juga, panik la kami takut ketinggalan pesawat. Patrice mulai merepet, pihak hotel terlihat lempeng aja gak ada kata maaf sama sekali, alasan klise masih jemput penumpang yang lain. Kita memang ambil sharing taxi limousin, dalam satu mobil ada beberapa penumpang yang tujuannya sama ke bandara, lebih murah memang, biasanya juga kami naik taxi sharing ini gak pernah lambat seperti ini. Akhirnya kami putuskan minta mereka pesan 1 taxi private untuk kami. Ehh tetiba muncul limousin yang akan menjemput kami. Well, syukurlah! Gerem juga lihat pihak hotel yang cuek ampun.. #gggrrrrr

Setelah kami masih ada satu penumpang lagi yang akan dijemput, kami semakin gregetan gelisah pasti terlambat. Aku berusaha tenang karna sepertinya azan ikutan panik kalo aku panik. Ternyata beberapa penumpang yang lain juga telat dijemput, beberapa lainnya tampak tenang karna pesawat berangkat setelah jam 1, nah kami yang take off jam 12 apa gak kayak cacing kepanasan, jam 10 masih seliweran di Paris. 

Lalu mobil melaju ke bandara, lagi-lagi diprioritaskan antar penumpang ke terminal 1 yang mana jam keberangkatan mereka masih lama, perasaan makin tak enak, kita coba atur strategi apa dan gimana gitu turun mobil supaya gak keteteran. Jadilah Patrice bawa tiket dan koper (yang akan masuk bagasi) lari deluan ke counter MAS untuk check in, aku dan azan menyusul di belakang. Daaannn antrian check in panjang beneeerrrr.... Aduhhh!!! Perlahan tapi pasti antrian menyusut, check in dan bagasi selesai, stroller azan juga masuk bagasi karna agak gede. Mereka bilang stroller baru bisa diambil di destinasi akhir Medan. Apaaa???? Kita akan transit 5 jam di KL tanpa stroller azan? Padahal waktu mau ke Paris, itu stroller bisa dipakai sampai depan pintu pesawat dan begitu keluar pintu pesawat juga langsung bisa dipakai. Baiklah, menggendong juga enak kok. 

Dari counter check in kita langsung cepat naik keatas untuk melewati imigrasi. Sepanjang jalan ke imigrasi-line kami makin nervous, karna biasanya antrian imigrasi ini super panjang!! Gitu sampe sana... Kosong melempeng!! Kaget juga.. Tak ada antrian, bener bener kosong. Kita langsung ke loket imigrasi dan passport stamped! Petugas imigrasi bilang ke patrice " kalian beruntung, baru 5 menit yang lalu antrian super panjang!!!" Well.. We are blessed! Jadilah kita bisa sedikit santai karna masih tersisa waktu untuk beli oleh-oleh coklat di Duty free shops. Tepat jam 12 siang waktu Paris, pesawat MAS membawa kami terbang menuju Kuala Lumpur. Au Revoir, Paris! 




xoxoxoxoxoxoxoxoxoxo