Wednesday, March 2, 2016

Pantai Anoi Itam

Setelah makan siang di pelabuhan Balohan, kami melanjutkan perjalanan ke Anoi Itam. Vegetasi bagian timur pulau ini berbeda dengan yang di bagian barat, relatif lebih kering. Untuk jalan, aku angkat topi melihat bagusnya jalanan yang ada di pulau ini. Bahkan sampai ke jalan-jalan kecil untuk naik ke ladang yang ada di perbukitan pun bagus jalannya. 

Sesampainya di perkampungan Anoi Itam, kami tak kuasa melihat birunya laut sehingga memutuskan untuk berhenti di salah satu pantai. Dari kejauhan kami sudah bisa melihat tingginya ombak dan mendengar suara gemuruh ombak menderu. Azan sampai bingung dan terus bertanya berulang-ulang :

”kenapa lautnya?, kok besar kali ombaknya? Ada apa dengan laut nya?” Jelas Azan kebingungan, ini pertama kalinya dia melihat laut dengan ombak besar seperti ini, di Iboih setiap hari ini dia lihat ombak kecil dan bergerak dengan lembutnya. 

 







Pantai Anoi Itam ini beda, warnanya hitam dengan butiran pasir yang lebih tebal daripada umumnya. Karna hitamnya ini pantai, kesannya jadi eksotis gitu. Ternyata pemberian nama Anoi Itam juga berdasarkan warna pasir pantainya yang hitam dalam bahasa Aceh yaitu Anoi (Pasir) dan Itam (Hitam). Yes, exotic black sand beach. 

 

Setelah santai sejenak di pantai, kami jalan lagi dengan motor. Begitu melewati desa, pas sebelum bukit bunker jepang, ada pantai yang dekat dengan jalan, lalu kami memutuskan berhenti lagi untuk memandang. Dari pantai ini Bukit bunker jepang yang berada di atas tebing tepi laut sudah dapat terlihat. 

 




Tampak Bunker Jepang di atas bukit
Masih sekitar jam 4 waktu itu, anak mudanya uda lapar berat, buah dan makanan ringan uda gak nendang lagi katanya, butuh makan besar.. hahaa.. (jam 2.30 kami baru makan siang di Balohan). Aku pikir dia kecapekan karna di motor gak ada bobok sama sekali padahal hampir seharian jalan tapi ya itu pelariannya ke makanan. Semangat menjelajah!

 

 

 

xoxoxo 

==================

0 Comments:

Post a Comment