Tuesday, July 3, 2018

Berbuka puasa dengan bubur sup ikonik Mesjid Raya Medan


Ramadhan adalah bulan penuh berkah. Berbuka puasa adalah waktu yg dinanti-nanti bagi semua yang menjalankan ibadah puasa. Alhamdulillah ramadhan tahun ini Allah beri langkah untuk dapat berbuka di masjid kebanggaan orang medan "Masjid Raya Al-Mashun" atau yang lebih dikenal dengan Masjid Raya Medan.




Masjid raya medan menjadi salah satu pilihan bagi masyarakat kota medan yang ingin "ngabuburit" (istilahnya orang sunda) 😊 untuk menunggu waktu berbuka. Kawasan masjid raya semakin ramai dengan adanya Ramadhan Fair yaitu event yang diselenggarakan oleh Pemko Medan selama bulan ramadhan.


Lokasi Ramadhan Fair persis di samping masjid raya medan bisa menjadi pilihan tempat berbuka dengan pilihan berbagai menu berbuka yang dijajakan para pedagang. Tapi untuk kali ini aku memilih tempat berbuka yang spesial dengan menu yang spesial pula 😉 Dimana ??? Berbuka di masjid raya medan menjadi pilihanku. Selama bulan ramadhan masjid raya medan memberikan buka puasa "gratisss' 😆 bagi yang ingin berbuka di masjid. Dimana-mana paling enak yang gratisssan yaa.... 😂

Sebenarnya bubur apa sih sehingga bubur ini jadi ikonik? Hingga banyak orang bahkan dari luar Medan yang juga datang karna penasaran dengan bubur ini?

Bubur ini merupakan menu khas Melayu kesultanan deli. Sekilas bubur ini tampak seperti bubur nasi biasa dengan bahan dasar beras, namun sebenarnya bubur ini dimasak dengan campuran daging sapi, kentang, wortel, seledri dan rempah lainnya yaitu merica dan garam serta santan. Campuran santan inilah yang membedakan bubur ini dari bubur sup pada umumnya. Nah, bubur ini disajikan dengan anyang, berupa pakis dan taoge yang dicampur dengan bumbu kelapa parut. Sebagai pelengkap ada kurma, semangka dan teh manis hangat yang juga turut disajikan secara cuma-cuma. 


Bubur sup ini dimasak dengan bara kayu, jelanga yang digunakan untuk memasak bubur ini unik sekali. Proses memasak dimulai selesai zuhur dan siap dibagikan secara cuma-cuma selesai ashar. Panitia membagi bubur ini menjadi 2 sesi. Sesi pertama diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin membawa pulang bubur tersebut, bawa mangkuk sendiri dan harus datang pas selesai ashar. Sesi kedua dikhususkan bagi masyarakat yang memang ingin berbuka puasa di masjid raya. 








Sistem pembagian makanan jemput sendiri jadi rada rebutan gitu. Siapa cepat dia dapat. Yang terakhir-terakhir masih kebagian juga tapi buah dan kurma mungkin sudah tak ada lagi, cangkir untuk teh manis juga tak mencukupi, jadi harus antisipasi bawa cangkir sendiri. Tapi kalau kalian datangnya paling terakhir jangan harap bisa kebagian. Ngantri lagi besok ya! 😁

Untuk tempat duduk selama berbuka puasa, panitia menyediakan kursi dan meja di bawah tenda. Namun jika semua meja sudah penuh tak perlu risau, kita bisa duduk lesehan di pelataran masjid. Duduk bercengkrama dengan keluarga atau sahabat di waktu senja menunggu beduk waktu berbuka puasa. Semua itu terasa nikmat sekali.  




Bubur sup ini memang pas sekali dijadikan sebagai santapan berbuka puasa. Tak heran banyak orang berbondong-bondong rela mengantri untuk mendapatkan bubur sup ikonik Masjid Raya Al-Mashun Medan ini. 


xoxo,






0 Comments:

Post a Comment