Paspor ku
expired 2016 silam dan tak berencana untuk ganti karna belum ada rencana akan
keluar Indonesia. Hingga akhirnya akhir Agustus lalu si adik dadakan minta kami
urus paspor dengan alasan mau bawa Azan liburan ke Singapore sebelum dia
berangkat ke Jerman untuk melanjutkan study nya akhir September ini. Paspor
Prancis Azan juga sudah expired, maka sekalianlah aku urus permohonan pasporIndonesia yang baru untuk Azan.
Pagi itu
Selasa 03 September kami ke Kantor Imigrasi Gatot Subroto langsung untuk
permohonan paspor. Menurut beberapa sumber yang kubaca kalau ada kuota bisa datang langsung aja tanpa
daftar online. Ternyata tidak, kita tetap harus mendaftar online dulu untuk
mendapatkan nomor antrian. Sempat worry juga gak bakal dapat antrian hari itu,
syukurlah petugas di Kanim yang cantik itu berkata dengan nada yang menyejukkan
“kalau masih ada kuota masih bisa bu, coba aja dulu”.
Pendaftaran
nomor antrian harus melalui aplikasi APAPO (Android) atau LAYANAN PASPOR ONLINE
(ios). Ikuti saja petunjuk pengisian data dan selanjutnya akan diarahkan untuk
memilih tanggal serta jam kedatangan ke Kanim yang kalian pilih. Jika warna
hijau berarti kuota antrian masih tersedia, kuning sudah full. Syukur
Alhamdulillah pagi itu jam 8 di Kanim aku baru daftar antrian online nya dan
kuota antrian untuk hari itu masih tersedia.
Dengan menunjukkan bukti antrian online yang aku screenshot, pemeriksaan berkas tahap pertama dilakukan dan jika sudah lengkap dipersilahkan masuk. Berikut dokumen yang harus disiapkan :
- Paspor lama dan 1 copy
- 1 copy e-ktp
Copy paspor
dan e-ktp diperbesar di kertas A4 dan jangan digunting. 2 itu aja? Iya 2 itu
aja kalau paspor lama kalian diterbitkan setelah 2009.
Di dalam
petugas kembali meminta bukti nomor antrian online kita, menanyakan maksud
kedatangan kita agar bisa menyerahkan formulir yang sesuai beserta no antrian
selanjutnya. Untuk permohonan penggantian pasporku, petugas memberikan selembar
formulir permohonan yang harus kita isi dan tandatangani.
Setelah
mengisi formulir sambil menunggu antrian, ada teh dan kopi yang bisa kita
nikmati secara cuma-cuma. Mantap kan??? Bahagia rasanya lihat perubahan di
Kanim ini menjadi jauh lebih baik, petugas yang ramah dan sangat membantu,
informasi yang lengkap serta fasilitas yang oke.
Selanjutnya
proses final pemeriksaan berkas, disini beberapa berkas diminta untuk
menunjukkan aslinya. Proses wawancara santai dan humoris, si bapak dan adik
disana ramah, asyik. Sesi photo juga seru, karna kita dilibatkan untuk
pemilihan photo, kalau kita pikir kurang bagus, diphoto lagi. Terakhir pengambilan sidik jari dan proses
permohonan paspor selesai. Petugas memberikan surat pengantar untuk pembayaran
yang bisa dibayar di kantor pos di samping kantor satpam imigrasi atau melalui
bank-bank terpilih dengan biaya 350.000,- Oh iya di nota surat pengantar
pembayaran ini juga ada stempel Contact Customer Care berupa no telpon, sms dan
wa yang dapat kita hubungi untuk menanyakan status permohonan paspor kita,
sehingga jika kita datang tanpa harus khawatir paspor belum selesai. Petugas
bilang biasanya 3 hari kerja setelah pembayaran paspor sudah bisa diambil,
namun berhubung dalam minggu itu sistem sedang down kemungkinan bisa jadi
seminggu.
Hari ketiga
yaitu Jumat aku coba wa imigrasi untuk tanya apakah paspor sudah selesai?
Ternyata belum. Dan senin aku kembali
hubungi Kanim dan mereka bilang pasporku sudah bisa diambil hari selasa.
Selasa pagi
aku kembali ke Kanim dengan membawa tanda bukti pembayaran. Untuk mengambil nomor
antrian, scan barcode nomor permohonan yang tertera di lembar surat pengantar
pembayaran di mesin scan yang berada di dekat loket pengambilan paspor, ketika
nomor permohonan muncul di layar, maka nomor antrian akan otomatis keluar,
tunggu saja sampai nomor dipanggil. Saat pengambilan paspor kita akan diminta
menandatangani formulir pengambilan paspor, petugas menyerahkan paspor baru
beserta paspor lama yang sudah digunting pinggirannya. Paspor siap digunakan.
xoxo,
0 Comments:
Post a Comment